Tuesday, October 9, 2012

Karakteristik Efektivitas Pembelajaran

Karakteristik Efektivitas Pembelajaran
Beberapa Pemikiran Yusufhadi Miarso Tentang Karakteristi Efektivitas: Oleh Dr. Yonas Muanley, M.Th.

1. Pengorganisasian kuliah dengan baik.

Hal-hal yang tercantum dalam bagian ini yakni: perumusan tujuan pembelajaran (standar kompetensi dan kompetensi dasar), pemilihan materi kuliah, kegiatan kelas, pemberian tugas, dan penilaian. Bagian ini bila dihubungkan dalam komponen proses pembelajaran yang efektif maka ia menyangkut dengan komponen yang pertama yaitu tujuan pembelajaran (akan dibahas dalam komponen efektivitas proses pembelajaran).
Pengorganisasian kuliah merupakan kewenangan dosen. Maka yang dapat menilai baik atau tidaknya pengorganisasian kuliah adalah para sejawat dalam bidang studi yang bersangkutan, ketua program studi, dan mahasiswa. Mahasiswa yang mengikuti mata kuliah dosen dapat menilai dosen dengan cukup tepat. Menurut Miarso (2004) mahasiswa dapat menilai efektivitas pembelajaran karena mahasiswalah yang mengetahui: (1) apakah dosen menyajikan bahan kuliah di dalam cara teratur, (2) apakah dosen telah mempersiapkan diri untuk kelasnya, (3) pakah dosen telah menjelaskan pokok yang perlu dipelajari, dan (4) apakah kuliah itu memungkinkan untuk dapat diikuti dengan baik.

2. Komunikasi secara efektif

Aspek-aspek yang berkait dengan komunikasi secara efektif dalam pembelajaran pada bagian ini meliputi: strategi dan metode mengajar, pemakaian media untuk menarik perhatian mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan. Selain itu penyajian yang jelas, kelancaran berbicara, interpretasi gagasan abstrak dengan contoh-contoh, kemampuan wicara yang baik (nada, intonasi, ekspresi dosen), dan kemampuan untuk mendengarkan mahasiswa. Kemampuan secara efektif tidak hanya meliputi penjelasan verbal, tetapi dapat juga berupa makalah yang ditulis, silabus dan rencana kuliah yang jelas dan mudah dipahami.

3. Penguasaan dan antusiasme dalam mata kuliah

Seorang dosen dituntut mengetahui materi kuliahnya dengan baik, agar mudah mengorganisirnya secara sistematis dan logis. Dosen mampu menghubungkan isi kuliahnya dengan apa yang telah diketahui mahasiswa, mampu mengkaitkan isi kuliah dengan perkembangan yang terbaru dalam disiplin keilmuannya, dan mampu mengambil manfaat dari penelitian yang berkaitan.

4.Sikap positif terhadap mahasiswa

Sikap positif terhadap mahasiswa dilakukan melalui cara-cara seperti: Apakah dosen memberi bantuan jika mahasiswa mengalami kesulitan dengan bahan kuliahnya, Apakah dosen mendorong mahasiswa untuk mengajukan pertanyaan atau memberi pendapat, Apakah dosen dapat dihubungi mahasiswa di luar kelas, Apakah dosen peduli terhadap apa yang dipelajari mahasiswa.
5. Pemberian ujian dan nilai yang adil

Sejak awal kuliah mahasiswa harus mendapat informasi tentang: sistem penilaian seperti: kehadiran/interaksi, tugas terstruktur (paper/makalah, risensi), ujian tengah semester, ujian akhir semester, batas akhir pengumpulan tugas, dan aspek-aspek lain yang berkait dengan penilaian akhir.
Kesesuaian soal ujian dengan bahan kuliah yaitu pembuatan soal yang konsisten dengan indicator-indikator dari setiap kompetensi dasar yang telah dibuatnya sebagaimana yang ada dalam kontrak dan silabus serta satuan acara perkuliahan. Kesesuaian soal ujian dengan bahan kuliah yang diberikan merupakan salah satu indicator keadilan dalam ujian. Memberi nilai A jika mahasiswa memang seharusnya mendapat A dan bukan sebaliknya.

6. Keluwesan dalam pendekatan pengajaran

Aspek yang ada dalam bagian ini adalah pendekatan pembelajaran yang bervariasi sehingga pembelajaran berlangsung lebih bergairah. Beragama pendekatan pembelajaran tentu disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.

7. Hasil belajar mahasiswa yang baik

Tercapainya perubahan pada tiga ranah yaitu (1) kognitif, (2) afektif, dan (3) psikomotorik. Pedoman yang harus dipegang adalah hasil belajar mahasiswa harus sesuai dengan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran yang dimaksud dapat berupa perubahan tiga ranah di atas.
Pokok-pokok di atas dilaksanakan dengan satu target yaitu mencapai tujuan pembelajaran. Dalam pembelajaran ada kegiatan belajar. Belajar itu memiliki banyak definisi, slah satunya yakni defini oleh Joni Raka.

Menurut Joni Raka (1985:7) menyatakan bahwa belajar itu adalah suatu yang harus dilakukan sendiri (dihayati oleh yang bersangkutan), maka mengajar merupakan upaya menciptakan suatu sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar

Terimakasih atas kunjungan Anda di blog saya.

Salam




Efektivitas Organisasi

Efektivitas Organisasi
EFEKTIVITAS ORGANISASI: Oleh Yonas Muanley



Efektivitas adalah keberhasilan mencapai tujuan organisasi. organisasi yang efektif adalah orgnaisasi yang mencapai tujuan. efektivitas sebagai tingkat pencapaian organisasi dalam jangka pendek dan jangka panjang. Organisasi dapat disebut efektif ketika dapat melaksanakan kewajibannya dalam memenuhi:
1.kepuasan pelanggan,
2. mencapai visi organisasi,
3. pemenuhan aspirasi,
4. menghasilkan keuntungan bagi organisasi,
5. pengembangan sumber daya manusia organisasi, dan
6. aspirasi yang dimiliki, serta memberikan dampak positif bagi masyarakat di luar organisasi.



Menurut Bemard (1938:20) efektivitas organisasi merupakan kemahiran dalam sasaran spesifik dari organisasi yang bersifat objektif (“if it accomplished its specific objective aim”). Schein dalam bukunya “organizational Psychology mendefinisikan efektivitas organisasi sebagai kemampuan untuk bertahan, menyesuaikan diri, memelihara diri dan juga bertumbuh, lepas dari fungsi-fungsi tertentu yang dimiliki oleh organisasi tersebut.
Empat hal yang menggambarkan tentang efektivitas, yaitu:

(1) mengerjakan hal-hal yang benar, di mana sesuai dengan yang seharusnya diselesaikan sesuai dengan rencana dan aturannya.
(2) mencapai tingkat di atas pesaing, di mana mampu menjadi yang terbaik dengan lawan yang lain sebagai yang terbaik.
(3) membawa hasil, di mana apa yang telah dikerjakan mampu memberikan hasil yang bermanfaat.
(4) menangani tantangan masa depan.

Jadi dapat dikatakan bahwa efektivitas selalu berkait dengan tujuan. Efektivitas merupakan salah satu dimensi dari produktivitas (hasil) yaitu mengarah pada pencapaian unjuk kerja yang maksimal, yaitu pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu. Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) telah dicapai. Di mana makin besar persentase target yang dicapai, makin tinggi efektivitasnya.

Efektivitas adalah jangkauan usaha suatu program sebagai suatu system dengan sumber daya dan sarana tertentu untuk memenuhi tujuan dan sasarannya tanpa melumpuhkan cara dan sumber daya itu serta tanpa memberi tekanan yang tidak wajar terhadap pelaksanaannya. Efektivitas adalah suatu kondisi atau keadaan, dimana dalam memilih tujuan yang hendak dicapai dan sarana yang digunakan, serta kemampuan yang dimiliki adalah tepat, sehingga tujuan yang diinginkan dapat dicapai dengan hasil yang memuaskan”. Jadi, efektivitas organisasi adalah tingkat keberhasilan orgnaisasi dalam usaha untuk mencapai tujuan atau sasaran. Dengan demikian, pengertian efektivitas dalam beberapa definisi di atas menunjukkan pada kualifikasi sampai seberapa jauh tercapainya suatu tujuan yang terlebih dahulu ditentukan. Dapat dikatakan bahwa efektivitas merupakan suatu konsep yang menggambarkan tentang keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya. Jadi efektivitas adalah pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dengan pemakaian proses yaitu pemilihan cara-cara yang sesuai dengan tujuan.


Keefektifan adalah derajat di mana organisasi mencapai tujuannya. Sedangkan efektivitas adalah kesesuaian hasil yang dicapai organisasi dengan tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan. Pemaparan di atas menunjukkan bahwa tujuan menjadi pokok pertama dan utama dari sebuah kegiatan dalam suatu organisasi. Dengan kata lain unsur yang penting dalam teori efektivitas adalah pencapaian tujuan yang sesuai dengan apa yang telah disepakati secara maksimal. Tujuan itu tidak lain adalah harapan yang dicita-citakan atau suatu kondisi tertentu yang ingin dicapai oleh serangkaian proses. Dengan demikian perumusan tujuan dan proses mencapai tujuan itu melibatkan berbagai komponen, antara lain tenaga, sarana dan prasarana, serta waktu.

Di atas telah dibahas tentang beberapa pendapat tentang pengertian efektivitas dalam konteks organisasi. Pembahasan ini bermaksud menghubungkan pengertian efektivitas dalam teori efektivitas organisasi dengan teori efektivitas pembelajaran. Inti definisi efektivitas dalam teori efektivitas organisasi adalah tercapainya tujuan. Dalam pembelajaran, tujuan merupakan komponen utama yang mesti dicapai sebagai ukuran efektivitas.

Semoga bermanfaat